🪀 Fasa Dalam Instalasi Listrik Yaitu
InstalasiPenerangan Listrik kelas XII Wednesday, August 25, 2021 Menunjukkan Prosedur pemasngan Instalasi Penerangan 3 fasa sesuai dengan PUIL PHB memiliki banyak arti dalam bahasa Indonesia yaitu panel hubung bagi, papan hubungan bagi, selain itu biasanya disebut juga dengan perangkat hubung bagi. Pada umumnya PHB (panel hubung bagi
Kabelfasa merupakan kabel yang mengandung tegangan dan pada uumnya selalu dilambangkan dengan simbol sinusoida, biasanya kabel ini berwarna kuni atau merah atau juga warna hitam. Didunia kelistrikan kabel ini menggunakan warna hitam sedangkan didunia elektronika warna hitam sebagai kabel negatif.
. Selain memahami tentang peralatan dan perencanaan instalasi listrik, seorang teknisi juga perlu memahami tentang kemampuan dalam membaca gambar kerja instalasi. Pada dasarnya, gambar kerja instalasi memiliki peranan yang vital dalam perencanaan instalasi. Hal tersebut dikarenakan hanya dengan menggunakan bantuan gambar, suatu proyek pemasangan instalasi dspan dilakukan. Dalam hal ini, gambar kerja atau gambar teknik adalah suatu bentuk perpaduan antara gambar sains dan gambar seni yang dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai persoalan, khususnya di bidang mengetahui lebih lanjut mari kita mengetahui terlebih dahulu simbol-simbol dari gambar teknik untuk instalasi listrik Gambar Kerja Instalasi Listrik 1 FasaGambar teknik memiliki fungsi sebagai bahasa tertulis dalam bentuk gambar antara perencana dan pelaksana. Seorang ahli listrik harus dapat membuat, membaca, dan mengoreksi gambar. Gambar teknik juga mengandung unsur seni, tetapi juga harus memperhatikan aturan-aturan tertentu, seperti di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang ada antar lain PUIL Persyaratan Umum Instalasi Listrik.Produk yang dihasilkan dalam suatu perencanaan, yaitu gambar dan analisis. Gambar merupakan bahasa teknik yang diwujudkan dalam simbol-simbol. Gambar tersebut dapat berupa gambar sketsa, gambar proyeksi, gambar perspektif, gambar denah, serta gambar denah ruangan atau bangunan rumah gedung sangat diperlukan dalam pemasangan instalasi listrik, yaitu sebagai acuan pemasangan instalasi listrik pada rumah atau bangunan tersebut. Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu proyek pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga yang baku menurut PUIL 2000. Rancangan instalasi listrik tersebut terdiri beberapa hal, yaitu sebagai Gambar SituasiGambar situasi harus menunjukkan dengan jelas letak gedung atau tempat, dimana instalasinya akan dipasang, serta rencana penyambungan dengan jaringan PLN. Keterangan-keterangan ini diperlukan PLN atau perusahaan listrik lainnya untuk dapat menentukan kemungkinan penyambungan dan SituasiYang menunjukkan gambar posisi gedung/bangunan yang akan dipasang instalasi listriknya ter-hadap saluran/jaringan listrik ter-dekat. Data yang perlu ditulis pada gambar situasi ini adalah alamat lengkap, jarak terhadap sumber listrik terdekat tiang listrik/ bangunan yang sudah berlistrik untuk daerah yang sudah ada jaringan listriknya. Bila belum ada jaringan listriknya, perlu digambar-kan rencana pemasangan tiang-tiang listrik. Keterangan A Lokasi bangunan B Jarak bangunan ke tiang C Kode tiang/transformator U Menunjukkan arah utara Pada dasarnya gambar tersebut memperlihatkan dimana letak suatu gedung yang akan kita pasang Instalasi Gambar InstalasiGambar Instalasi meliputi hal, yaitu berikut1 Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya pelayanannya, seperti titik lampu, kotak kontak sakelar, motor listrik, PHB, dan Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai pengendalinya seperti hubungan lampu dengan sakelarnya, motor dengan penghasutnya, dan dengan gawai pengatur kecepatan yang merupakan bagian dari sirkuit akhir atau cabang sirkuit Gambar hubungan antara bagian sirkuit akhir tersebut dalam butir 2 dan PHB yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut4 Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan Instalasic. Gambar Diagram Garis Tunggal dan Diagram Garis GandaDiagram garis tunggal biasanya disebut diagram perencanaan instalasi listrik, sedangkan diagram garis ganda disebut diagram pelaksanaan. Diagram garis tunggal diterapkan pada instalasi rumah sederhana maupun instalasi gedung-gedung sederhana hingga gedung besar Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal Keterangan mengenai jenis besar beban yang terpasang dan Ukuran dan besar penghantar yang dipakai4 Sistem Instalasi dengan Diagram Garis Tunggald. Gambar perincian atau keterangan yang diperlukan misalnya 1 Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubung Cara pemasangan alat-alat listriknya3 Cara pemasangan Cara kerja instalasi kontrolnya kalau PerincihanSelain gambar-gambar diatas, dalam merancang atau menggambar instalasi listrik penerangan dan tenaga, juga dilengkapi dengan analisis data perhitungan teknis mengenai susut tegangan. Selain itu, perlu juga dilengkapi dengan daftar kebutuhan bahan instalasi, dan utmraian tekniks sebagai perlengkap, meliputi penjelasan tentang cara pemasangan peralatan atau seperti rumah tinggal, kantor, maupun sekolah yang dilengkapi sarana pendukung listrik dalam membangun. Hal tersebut supaya dapat berpungsi dan dihuni dengan baik, nyaman, serta memenuhi keselamatan. Dengan demikian diperlukan perencanaan gambar instalasi listrik yang cermat dengan mengacu pada aturan-aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik instalasi listrik memegang peranan yang sangat vital dan menentukan dalam suatu perencanaan instalasi. Hal itu karena hanya dengan bantuan gambar suatu pekerjaan pemasangan instalasi dapat dilaksanakan. Instalasi bpeneramgan yang kecil dengan nilai daya pasang 450 VA, disebut instalasi listrik penerangan satu fasa, 1 grup dengan pengaman arus MCB 2 Ampere. Pelayanan tenaga listrik dari tiang jaringan listrik ke pemakai kWh + MCB merupakan tugas PLN. Adapun dari panel bagi kotak sekring sampai pemasangan titik nyala lampu dan kotak kontak dan satu unit grounding pentanahan merupakan tugas Biro Teknik Listrik BTL. Penempatan sakelar dekat pintu dan mudah dicapai oleh tangan. Arah tuas kutub sakelar harus sama baik saat menghidupkan ataupun dimatikan. Adapun pemasangan dan penempatan kotak kontak disesuaikan dengan beban yang akan disambung. Tinggi penempatan sakelar dan kotak kontak 150 cm di atas Syarat-syarat Instalasi ListrikPersyaratan umum instalasi listrik memiliki tujuan dan maksud untuk terselenggaranya instalasi listrik dengan baik. Peraturan tersebut lebih lebih diutamakan pada keselamatan manusia terhadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanan instalasi listrik, beserta perlengkapannya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat Persyaratan Instalasi ListrikPersyaratan instalasi listrik berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai perencanaan, pemasangan, pemeriksaan, pengujian, pelayanan, pemeliharaan, pengawasannya. Namun, ada beberapa persyaratan umum instalasi listrik ini tidak berlaku untuk beberapa hal sebagai Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk menyalurkan berita dan Bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan pelayanan kereta api3 Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan lain yang digerakkan secara Instalasi listrik dibawah tanah dalam Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 volt danbdayajyabtidak melebihib100 Syarat-syarat Instalasi ListrikSelain persyaratan umum instalasi listrik PUIL dan peraturan mengenai kelistrik yang berlaku, harus diperhatikan juga syarat-syarat dalam pemasangan instalasi listrik, yaitu sebagai Syarat EkomonisInstalasi listrik harus dibuat dengan baik, sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan, dan pemeliharaannya semurah mungkin. Selain itu, kerugian daya listrik harus sekecil Syarat KeamananInstalasi listrik harus dibuat baik, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal tersebut berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda-benda disekitarnya dari kerusakan. Kerusakan tersebut akibat dari adanya gangguan masalnya tegangan lebih, gangguan hubung singkat, kelebihan beban, dan Syarat Keandalan Kelangsungan KerjaKelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin dengan baik. Dengan demikian, instalasi listrik harus direncanakan dengan baik, sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik relatif kecil.
Kabel fasa adalah salah satu jenis kabel yang biasa digunakan, kabel ini sendiri harus digunakan bersama dengan kabel netral dan kabel ground. Dan ketiga jenis kabel ini tidak bisa dipisahkan begitu saja. Karena ketiga kabel ini hanya akan berfungsi apabila digunakan secara bersamaan dan tidak akan memiliki fungsi apapun jika tidak bersama-sama. Apa sih itu Kabel Fasa ?. Kabel fasa adalah salah satu dari jenis tiga kabel yang akan kami bahas pada artikel berikut ini secara lengkap beserta fungsinya. 1. Jenis dan Pengertian Fasa 2. Penerapan dan Pemasangan pada Instalasi Listrik 1. Pemasangan pada Lampu 2. Pemasangan pada Stop Kontak Istilah ini digunakan untuk menyebutkan kabel aliran listrik yang di dalamnya terdapat tegangan dan hanya bisa diukur dengan menggunakan tespen. Jika di dalam kabel terdapat aliran listrik maka tespen pun akan menyala. Jika berdasarkan pada aturan instalasi listrik secara umum yang diberikan pada tahun 2011 maka kabel berwarna hitam untuk L1, lalu kabel berwarna coklat untuk L2 lalu kabel berwarna abu abu untuk L3. Baik fasa, netral dan ground sendiri adalah nama-nama yang dipergunakan untuk membedakan fungsi dari ke semua kabel tersebut di dalam instalasi listrik yang ada di rumah. Oleh sebab itu ketiganya berjalan bersamaan pada instalasi. Namun hanya kabel ground yang beriringan dengan kedua kabel lainnya di instalasi stop kontak. Ketiga kabel ini harus berjalan beriringan untuk menuju ke komponen yang sama. Sehingga pada saat memasang kabel, jangan sampai tidak bisa membedakan ketiga kabel tersebut ya. Tentu saja karena fungsi kabel fasa dari kabel lainnya sangat berbeda dan jika salah saat memasangkan pada instalasi listrik. Maka aliran listrik tidak akan berjalan atau bahkan bisa mengalami konslet. Penerapan dan Pemasangan pada Instalasi Listrik Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jika Anda tidak bisa membedakan kabel fasa dengan kedua kabel lainnya yakni kabel netral dan kabel ground maka bisa berakibat fatal. Dan berikut ini adalah contoh penerapan dan pemasangannya Jika Anda salah menentukan jenis kabel instalasi, akan bisa berakibat fatal, seperti contoh ini 1. Pemasangan pada Lampu Untuk memasangkan kabel ini pada lampu maka fasa harus diletakkan pada sambungan tengah fitting lampu. Kemudian ambil dari keluaran saklar. Anda juga bisa mengambilnya langsung dari inti listrik. Kemudian yang masuk pada saklar merupakan saklar netral. Sehingga saat melakukan perbaikan, Anda harus off-kan saklar agar arus aliran listrik tetap masuk pada fitting lampu. Dan jika Anda menyentuh fitting lampu tanpa pengaman, maka bisa saja Anda akan tersetrum karena tidak ada pengaman. Oleh sebab itu bagi seorang teknisi yang sudah andal, mereka tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi. 2. Pemasangan pada Stop Kontak Apabila Anda salah menerapkan ketiga kabel ini untuk stop kontak, hasilnya pemasangannya menjadi kurang tepat. Maka stop kontak pastinya tidak akan bisa bekerja atau tidak bisa dihidupkan. Sehingga tidak bisa digunakan untuk menyalurkan aliran listrik. Stop kontak pun tidak akan bisa digunakan untuk menghidupkan peralatan elektronik karena tidak ada sambungan listrik. Misalnya pada saat Anda menghubungkan fasa pada area yang tidak seharusnya karena sebenarnya kontak hubung itu harus dihubungkan ke kabel netral atau ground. Maka sudah pasti stop kontak tidak akan berfungsi atau bekerja. Oleh sebab itu, perhatikan ketiga jenis kabel ini. Mulai dari dimana letak menyambungkan dan memasangkan kabel fasa di kontak hubung harus sesuai. Termasuk dengan kabel netral dan ground pun pemasangannya juga harus disesuaikan dengan standar yang ada. Baca Juga 1. Mengenal Istilah DPST Secara Lengkap2. Gambar Saklar Seri, Penjelasan dan Fungsinya3. Peralatan Instalasi Listrik Lengkap Dari penjelasan di atas, sudah terjawab mengapa ketiga kabel ini dianggap penting, karena penggunaan kabel fasa, kabel netral dan kabel ground tidak bisa terpisah dan penggunaannya juga tidak boleh sampai salah. Agar dapat berfungsi dengan baik untuk menghubungkan aliran listrik.
Listrik AC dan DCKelistrikan secara umum ada 2 jenis berdasarkan sifat gelombangnya yaitu listrik AC alternating current atau arus bolak-balik dan listrik DC direct current atau arus searah. Pada listrik AC ada 2 macam sistem 1 fasa dan 3 fasa. Tegangan AC Alternating Current/bolak-balikAC adalah singkatan dari Alternating Current, yaitu Listrik arus bolak-balik. Dinamakan demikian karena listrik ini mempunyai bentuk gelombang sinusoidal. Artinya adalah listrik ini mempunyai polaritas yang berubah-ubah antara kutub positif dan negative. Pengertian 1 Phase / Fasa TunggalDi dunia kelistrikan, pada listrik AC ini ada 2 sistem yang dikenal yaitu system 1 phase atau biasa disebut dengan single phase dan 3 phase. Tegangan 1 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kabel penghantar yaitu 1 kabel di fungsikan phasa dan 1 kabel lagi di fungsikan sebagai netral. Lihat pembahasan lebih lengkap di “Pengertian 1 Phase dalam Kelistrikan”. Di Indonesia, sistem 1 phase ini mempunyai tegangan 220VAC. Sedangkan di berbagai negara, besar tegangan 1 phase ini bervariasi. Untuk lebih detilnya dapat di lihat di “daftar table tegangan 1 phase”. Pengertian 3 Phase / 3 FasaUntuk memenuhi kebutuhan dalam suplai daya listrik, sistem 1 phase dikembangkan menjadi 3 phase. Sistem ini menggunakan 3 gelombang sinusoidal yang mempunyai perbedaan sudut phase masing-masing 120 derajat. Berikut adalah gambaran mengenai gelombangnya. Di Indonesia, sistem 3 phase umumnya diterapkan pada jaringan listrik yang disuplai oleh PLN mulai dari pembangkit sampai Jaringan Tegangan Rendah JTR yang berada di depan rumah pelanggan. Pelanggan listrik perumahan dengan daya dibawah 3500VA, menerima aliran listrik system 1 phase dengan menggunakan 2 penghantar yaitu kabel phase dan netral. Sedangkan pelanggan listrik daya diatas 3500VA, baik perumahan atau industry, akan menerima aliran listrik 3 phase dengan menggunakan 4 penghantar yaitu 3 penghantar phase dan 1 netral. Sistem 3 phase yang diterapkan PLN menggunakan tegangan 380V. Tetapi ada juga industry yang mempunyai pembangkit sendiri menggunakan tegangan 400VAC, 480VAC atau 690VAC Komponen Pokok Instalasi Listrik Komponen pokok instalasi listrik adalah perlengkapan yang paling pokok dalam suatu rangkaian listrik. Komponen yang digunakan dalam pemasangan instalasi listrik banyak macam dan ragamnya. Namun, pada dasarnya komponen instalasi listrik dapat dikelompokan sebagai berikut Bahan penghantar listrik; Bahan Isolasi Isolator Rol; Pipa Instalasi; Kotak Sambung; Sakelar; Fitting; Perlengkapan Bantu Penghantar Listrik Konduktor berinsulasi adalah konduktor yang mempunyai insulasi tapi tanpa selubung biasa dikenal sebagai kabel NYA, hanya diizinkan dipasang dalam konduit, berumbung atau talang kabel. Kabel berselubung biasa dikenal sebagai kabel NYM dan NYY, dapat dipasang pada hampir semua metode pemasanga 2. Bahan Isolasi Bahan isolasi atau isolator dibuat dari porselen atau bahan lain yang sedrajat. Misalnya PVC, dengan diameter yang besar ¾”. Pemasangan isolator ini harus kuat sehingga tidak ada gaya mekanis lebih pada hantaran yang ditunjang. Untuk instalasi dalam gedung, bahan ini sering disebut dengan rol isolator yang dipasang pada langit-langit bagian atas. Pemasangan rol isolator ini harus diatur sehingga jarak bebas antara hantaran-hantaran yang berlainan fasa tidak kurang dari tiga sentimeter, dan jarak antara titik-titik tumpunya tidak lebih dari 1 meter. Instalasi Pipa instalasi berfungsi sebagai pelindung hantaran dan sekaligus perapi instalasi. Pipa instalasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pipa baja yang dicat meni sering disebut pipa union; pipa PVC; pipa fleksibel. Di pasaran, pipa-pipa instalasi terdapat dalam potongan empat meter dengan diameter yang bervariasi. Syarat umum pipa instalasi ialah harus cukup tahan terhadap tekanan mekanis, tahan panas, dan lembab serta tidak menjalarkan api. Selain itu, permukaan luar maupun dalam pipa harus licin dan rata. 4. Kotak Sambung Penyambungan atau pencabangan hantaran listrik pada instalasi dengan pipa harus dilakukan dalam kotak sambung. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi sambungan atau percabangan hantaran dari gangguan yang membahayakan. Pada umumnya bentuk sambungan yang digunakan pada kotak sambung ialah sambungan ekor babi pig tail, kemudian setiap sambungan ditutup dengan las dop setelah diisolasi. 5. Sakelar Fungsi sakelar adalah untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakai/beban. Sakelar terdiri dari banyak jenis tergantung dari cara pemasangan, sistem kerja, dan bentuknya. Berdasarkan sisten kerjanya, sakelar dibagi menjadi tujuh. 6. Fitting Fitting adalah suatu komponen listrik tempat menghubungkan lampu dengan kawat-kawat hantaran. Ada bermacam-meacam fitting, di antaranya fitting duduk, fitting gantung, fitting bayonet, dan fitting kombinasi stop kontak seperti tampak gambar dibawah. Fitting terbuat dari bahan isolasi, yaitu bakelit atau porselen. 7. Papan Hubung Bagi Panel bagi di dalam instalasi listrik rumah/gedung merupakan peralatan yang berfungsi sebagai tempat membagi dan menyalurkan tenaga listrik ke beban yang memerlukan agar merata dan seimbang. Di dalam panel bagi terdapat komponen antara lain rel busbar, sakelar utama, pengaman, pengaman, alat-alat ukur dan lampu indikator. 8. Rating Pengaman Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan atau lebih besar dari arus nominal beban I pengaman > I nominal. Pengaman yang digunakan dalam instalasi listrik adalah pemutus rangkaian MCB untuk pengaman tiap kelompok beban dan pemutus rangkaian pusat MCCB untuk pengaman seluruh kelompok beban. Besarnya rating arus MCB maupun MCB diperhitungkan arus beban yang dipikul atau dipasang di dalam instalasi agar memenuhi syarat keamanan. 9. Perlengkapan Bantu Klem sengkang Klem digunakan untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit. Klem dapat terbuat dari besi maupun bahan PVC. Ukurannya disesuaikan dengan ukuran pipa. Klem dipasang menggunakan sekrup atau paku dengan jarak antara satu dengan lainnya tidak lebih dari satu meter untuk pemasangan pipa lurus memanjang. Adapun jarak klem dengan kotak sambung, sakelar, stop kontak atau komponen lainnya maksimum 10 cm. Untuk meninggikan pemasangan pipa dipakai klem dengan pelana.
fasa dalam instalasi listrik yaitu